Jumat, 29 Agustus 2008

SEBUNGKAH CINTA DALAM JERAMI

Karya : Dwi Silo Putra

Jerami jahanam menanam cintaku dalam-dalam
sedalam-dalamnya, hingga dalamnya itu dalam
dari kedalaman.

Cintanya terbenam di dalam hura-hura batang-batang tipis
jerami kuning kering. Terlelap memejamkan matanya di
kegelapan rongga sempit epidermis batang-batang jerami yang
bila dibayangkan kecilnya bukan kepalang.

Tidak bisa diraih permukaan, di mana ?
tidak berada di depan penjuru mata angin
tidak juga di atas atau di bawah, di depan atau
di belakang, di kanan atau di kiri, di balik angan-angan
menjadi kenyataan
tidak juga kutemukan.

Berarti cinta ini akan berada dalam periode tahun,
mungkin bahkan periode abad lewat, atau bisa jadi
selamanya berada di dalam jerami itu.

Padahal, bila dilihat dari ufuk dekat kornea mata,
jerami itu hanya setengah gerobak sampah yang
tidak lebih hanya berkisar setinggi pinggang, selebar
rentangan tangan dan sepanjang sofaku di rumah

Berkali-kali ku tidak habis pikir, dunia fana yang ku
diami ini berasa seperti ilusi dalam mimpi, Diamana
aku tidak bisa mengeluarkan bongkahan-bongkahan
cintaku dari dalam setumpuk jerami.

Kenapa..........?

Tidak ada komentar: